Bukti (Episode 2)

October 03, 2017
Cerita ini merupakan sambungan dari cerita Bukti episode sebelumnya.

Kerena keasyikan mengobrol tanpa sadar ku telah tiba di bandara. Kuucapkan terima kasih dan juga doa restu kepada Pak Sopir. "Terima kasih ya Pak, doakan selamat sampai tujuan," ujarku kepada Pak Sopir. "Iya mas, hati-hati ya, semoga selamat sampai tujuan," jawab Pak Sopir


Aku menempuh 1 jam perjalanan terasa begitu melelahkan, bagaimana tidak, duduk 1 jam kursi pesawat membuat badanku terasa pegal-pegal. Setelah tiba di perantauan, aku coba mencoba mencari sebuah masjid di dekat bandara ini. Ku rebahkan badanku disana, beristirahat sejenak sebelum benar-benar memulai semuanya. Lama juga aku tertidur, 1 jam lamanya. Terdengar merdunya lantunan suara adzan aku langsung bergegas mengambil wudhu untuk laksanakan sholat dzuhur. 

Tiba-tiba Pak Ustadz datang menghampiriku setelah aku selesai melaksanakan sholat. "Assalamualaikum," ujar Pak Ustadz memberikan salam padaku. "Waalaikumsalam Pak Ustadz," jawabku. Kita berdua mengobrol banyak hal saat itu, Pak Ustadz pun banyak memberikan masukan padaku tentang bagaimana sebaiknya hidup di kota ini. Aku pun bergegas pergi dengan tidak lupa berpamitan dengan Pak Ustadz.

Aku berjalan luntang-lantung tak tentu arah, jujur aku buta dengan segala hal yang ada disini. Aku tak pernah membayangkan bahwa Jakarta adalah kota yang seramai ini. Ku pikir ya sama saja dengan kota-kota lainnya. Ditengah kebingunganku tiba-tiba saja aku bertemu dengan seorang bapak-bapak berpakaian jas. "Mas darimana dan mau kemana? Sepertinya orang baru ya?," tanya Bapak itu padaku. "Iya pak, saya orang baru bingung mau tinggal dimana," jawabku. "Kamu mau tinggal di rumah saya?", Bapak itu menawarkannya padaku. Tanpa memikirkan apap-apa aku langsung terima tawaran bapak itu. "Iya Pak saya mau," ujarku

Kami berdua menaiki mobil menuju suatu tempat, dan tiba-tiba...... (bersambung ke episode 3)

Subscribe My Blog

Comments

*Sampaikan komentar anda secara sopan
*Jangan menggunakan link aktif saat berkomentar
*Dilarang spam
*Komentar yang menyinggung SARA pasti tidak lolos moderasi